Teks Negosiasi
NEGOSIASI LAPTOP REZA
Sebenarnya Reza sudah sejak lama
menginginkan laptop barunya itu. Berkali-kali ia membujuk Ayahnya agar
membelikan ia laptop, tetapi usahanya selalu gagal.
Dengan tekad yang kuat, minggu lalu ia memberanikan
diri untuk meyakinkan Ayahnya agar membelikan ia laptop.
“Yah, Reza sangat membutuhkan laptop. Ayah
mau kan membelikannya?” kata Reza pada Ayahnya.
“Tapi Ayah belum gajian Za,” balas ayah.
“Hmm, tapi kalau sudah gajian Ayah mau kan
membelikannya?” bujuk Reza.
“Memangnya kamu sangat membutuhkannya
sekarang? Selagi masih ada warnet, toh kamu bisa pergi kesana kan?” balas ayah
merayu.
“Tapi Yah, jika pergi ke warnet Reza jadi
membutuhkan tenaga dan uang yang ekstra, belum lagi jika warnetnya penuh, Reza
jadi harus menunggu dan itu membutuhkan waktu yang lama. Tapi, jika Reza
memiliki laptop sendiri, Reza tidak membutuhkan tenaga, uang, dan waktu yang
ekstra untuk mengerjakan tugas” kata Reza mencoba meyakinkan Ayahnya.
“Hmm, jika memang begitu, sesudah Ayah
gajian kita pergi bersama untuk membelinya” Kata Ayah mengabulkan permintaan
Reza.
“Ayah tidak bohong kan?” kata Reza
memastikan ucapan Ayahnya.
“Mana mungkin Ayah berbohong kepada anak
kesayangannya ini” ayah mencoba meyakinkan Reza.
“Terimakasih Yah, Reza sayang Ayah” kata
Reza sambil memeluk Ayahnya.
“Tapi kamu harus menggunakannya untuk hal
yang positif, dan Ayah minta agar salat 5 waktunya jangan bolong-bolong lagi,”
kata Ayah mengajukan kesepakatan.
“Siap bos………” balas Reza sambil memeragakan
gaya hormat kepada Ayahnya.
Erni Nuraini, X-MIPA-6
Tidak ada komentar:
Posting Komentar