Rabu, 08 Februari 2017

TEKS NEGOSIASI


Teks Negosiasi

NEGOSIASI LAPTOP REZA
     Sebenarnya Reza sudah sejak lama menginginkan laptop barunya itu. Berkali-kali ia membujuk Ayahnya agar membelikan ia laptop, tetapi usahanya selalu gagal.
     Dengan tekad yang kuat, minggu lalu ia memberanikan diri untuk meyakinkan Ayahnya agar membelikan ia laptop.
     “Yah, Reza sangat membutuhkan laptop. Ayah mau kan membelikannya?” kata Reza pada Ayahnya.
     “Tapi Ayah belum gajian Za,” balas ayah.
     “Hmm, tapi kalau sudah gajian Ayah mau kan membelikannya?” bujuk Reza.
     “Memangnya kamu sangat membutuhkannya sekarang? Selagi masih ada warnet, toh kamu bisa pergi kesana kan?” balas ayah merayu.
     “Tapi Yah, jika pergi ke warnet Reza jadi membutuhkan tenaga dan uang yang ekstra, belum lagi jika warnetnya penuh, Reza jadi harus menunggu dan itu membutuhkan waktu yang lama. Tapi, jika Reza memiliki laptop sendiri, Reza tidak membutuhkan tenaga, uang, dan waktu yang ekstra untuk mengerjakan tugas” kata Reza mencoba meyakinkan Ayahnya.
     “Hmm, jika memang begitu, sesudah Ayah gajian kita pergi bersama untuk membelinya” Kata Ayah mengabulkan permintaan Reza.
     “Ayah tidak bohong kan?” kata Reza memastikan ucapan Ayahnya.
     “Mana mungkin Ayah berbohong kepada anak kesayangannya ini” ayah mencoba meyakinkan Reza.
     “Terimakasih Yah, Reza sayang Ayah” kata Reza sambil memeluk Ayahnya.
     “Tapi kamu harus menggunakannya untuk hal yang positif, dan Ayah minta agar salat 5 waktunya jangan bolong-bolong lagi,” kata Ayah mengajukan kesepakatan.
     “Siap bos………” balas Reza sambil memeragakan gaya hormat kepada Ayahnya.

Erni Nuraini, X-MIPA-6

Tidak ada komentar:

Posting Komentar