Senin, 17 Oktober 2016

TEKS EKSPOSISI


TEKS EKSPOSISI
PENYEBAB UTAMA KERUSAKAN ALAM
OLEH
ERNI NURAINI

    Kerusakan utama alam disebabkan oleh perilaku manusia yang tidak bertanggung jawab. Mereka hanya ingin mengambil keuntungan dari alam tanpa mempertimbangkan resikonya. Resiko yang timbul dapat berupa bencana yang sangat merugikan bagi mereka sendiri dan lingkungan sekitarnya.
    Kerusakan yang disebabkan manusia bermacam-macam. Contoh rusaknya terumbu karang yang disebabkan oleh pembuangan limbah rumah tangga dan industri ke dalam perairan, dan hutan gundul yang disebabkan oleh penebangan pohon secara liar. Itu hanya sebagian kecil dari kerusakan alam yang disebabkan oleh manusia.
    Kerusakan alam tersebut dapat menimbulkan bencana bagi lingkungan sekitar. Contohnya banjir yang disebabkan oleh curah hujan yang tinggi tetapi saluran pembuangan airnya tidak memadai atau akibat dari penebangan pohon tanpa disertai reboisasi, tanah longsor akibat tanah yang curam atau akibat dari erosi, dan kebakaran hutan serta pemanasan global akibat dari kekeringan yang berkepanjangan yang disebabkan oleh hutan gundul.
    Di Indonesia 30% dari 2,5 juta hektar terumbu karang mengalami kerusakan. Kerusakan terumbu karang itu meningkatkan resiko bencana terhadap daerah pesisir, mengancam keanekaragaman hayati laut, dan menurunkan produksi perikanan laut.
    Masalah kerusakan alam ini harus segera diatasi. Seharusnya manusia menjaga alam bukan merusaknya, karena kondisi lingkungan sangat berpengaruh terhadap kondisi manusia, maupun sebaliknya. Oleh karena itu, selayaknya kita menjaga alam ini. Contohnya dengan melakukan gerakan penghijauan hutan atau reboisasi, membuang sampah pada tempatnya, tidak menggunakan bahan peledak saat mencari ikan, dan tidak mendirikan bangunan pada wilayah yang menjadi daerah serapan air. Dengan cara itu, kita dapat membantu menyelamatkan alam dari tangan-tangan jahat.

Minggu, 04 September 2016

KLASIFIKASI GERHANA


TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI
GERHANA
OLEH
ERNI NURAINI

     Gerhana adalah peristiwa tertutupnya bayang-bayang matahari disebabkan adanya benda (bumi/ bulan) yang melintas di depannya. Berdasarkan posisi matahari terhadap bumi dan bulan gerhana dibagi menjadi 2, yaitu gerhana matahari dan gerhana bulan.
     Gerhana matahari adalah gerhana yang terjadi apabila kedudukan matahari, bulan, dan bumi berada pada satu garis lurus dan bumi masuk pada bayangan umbra (bayangan inti) bulan. Gerhana matahari hanya terjadi kurang dari 10 menit saja, hal itu terjadi karena ukuran bulan lebih kecil dari bumi, sehingga akan lebih cepat keluar dari bayang-bayang bulan. Gerhana matahari dibagi menjadi 4, yaitu gerhana matahari total, gerhana matahari sebagian, gerhana matahari cincin, dan gerhana matahari hibrida.                           
     Gerhana  matahari total yaitu gerhana yang terjadi pada daerah-daerah yang berada di bayangan inti (umbra), sehingga cahaya matahari tidak tampak sama sekali. Pada saat itu kedudukan bumi, bulan dan matahari berada pada satu garis lurus.       
     Gerhana matahari sebagian yaitu gerhana yang terjadi pada daerah-daerah yang terletak  antara bayangan inti (umbra) dan bayangan kabur (penumbra), sehingga akan terlihat sebagian dari cakram matahari tertutup oleh cakram bulan.  
     Gerhana matahari cincin yaitu gerhana yang terjadi pada daerah-daerah yang terkena lanjutan dari bayangan inti (umbra), yaitu ketika bulan berada pada titik terjauh dari bumi. Gerhana ini dapat ditandai dengan adanya garis cahaya membentuk lingkaran cincin yang memiliki lubang hitam ditengahnya.
     Gerhana matahari hibrida yaitu gerhana yang bergerak  antara gerhana total dan cincin. Saat titik tertentu di permukaan bumi, gerhana ini muncul sebagai gerhana total, sedangkan pada titik-titik lain muncul sebagai gerhana cincin.
     Gerhana bulan adalah gerhana yang terjadi ketika kedudukan matahari, bumi, dan bulan pada satu garis lurus dan bulan masuk pada bayangan inti (umbra) bumi. Gerhana bulan hanya terjadi satu atau dua kali dalam setahun yaitu pada malam purnama atau pada saat bulan bersinar utuh. Namun gerhana bulan tidak terjadi pada setiap bulan purnama. Penyebabnya adalah bidang orbit bulan dan ekliptika bersilangan sebesar 5° sehingga bulan tidak selalu berada di ekliptika. Gerhana bulan dibagi menjadi 3, yaitu gerhana bulan total, gerhana bulan sebagian, dan gerhana bulan penumbra.
     Gerhana bulan total adalah gerhana yang terjadi ketika seluruh bagian bulan masuk dalam daerah bayangan inti (umbra) bumi, akibatnya bagian umbra yang tadinya gelap akan tampak memerah.
     Gerhana bulan sebagian adalah gerhana yang terjadi ketika sebagian bulan berada pada bayangan inti (umbra) bumi dan sebagian lagi berada pada bayangan kabur (penumbra) bumi. Pada saat terjadi, permukaan bulan akan terlihat gelap dan memerah, sedangkan sebagian lagi akan tampak normal.
     Gerhana bulan penumbra adalah gerhana yang terjadi ketika bulan tepat berada di bayangan kabur (penumbra) bumi. Pada saat itu, bulan akan tampak sedikit redup dari biasanya. Perubahan ini biasanya sulit dideteksi dengan mata dan hanya bisa diukur dengan alat khusus.
     Karena gerhana jarang terjadi maka fenomenanya dapat dijadikan tempat wisata dan juga sebagai tempat untuk menambah wawasan, sehingga pengelola tempat dapat mendapatkan penghasilan tambahan dari fenomena tersebut.